FOSJ “Setitik Harapan OSIS SMK Jakarta”  

Diposting oleh wawan

FOSJ sebuah forum yang masih membutuhkan perhatian sang “MOTIVATION”, mungkin itulah kata – kata yang tepat untuk sebuah forum yang telah berdiri cukup lama ini. Namun tidak seperti kedengarannya, meski telah berdiri cukup lama dan dinaungi oleh orang – orang hebat yang terpilih dari sebagian besar sekolah menengah kejuruan di DKI Jakarta (termasuk sekolah saya “SMKN 17” tercinta) nama “FOSJ” masih belum mampu membuming di sekolah - sekolah kejuruan di Jakarta.
FOSJ yang terlahir atas dasar rasa kekeluargaan, kebersamaan , dan rasa ketidak inginan untuk putus komunikasi setelah acara yang kami ikuti (termasuk saya) di Pondok Pemuda – Cibodas Jawa Barat pada 29 Oktober sampai dengan 1 Nopember 2007 ini sesungguhnya memiliki banyak keinginan dan harapan- harapan bagi kemajuan OSIS SMK DKI. FOSJ sendiri telah diresmikan pada tanggal 10 September 2008 di SMK 26 (Pembangunan) Jakarta.

Forum ini diketuai oleh siswi SMK N 3 Jakarta Pusat, beliau bernama Sri Damayanti. Damai (panggilan akrab untuk ketua FOSJ) inilah sang pelopor terlahirnya FOSJ, dengan segala kesibukkannya saat menjabat sebagai ketua OSIS SMKN 3 beliau tetap menyisihkan waktunya untuk kelahiran Forum yang sangat ia harapkan ini.

Waktu demi waktu telah Kami lewati untuk menjadikan Forum ini sebagai sarana pendukung bagi Kami anak SMK yang sering dianggap sebelah mata oleh kebanyakan orang. Kami sangat mencita – citakan dan mengharapkan melalui forum ini semua ide – ide hebat teman – teman siswa – siswi SMK dapat terlaksana, sehingga orang tidak akan memandang Kami anak SMK dengan sebelah mata lagi. Amiin.

Tapi mungkin semua itu tinggal harapan, FOSJ yang dengan susah payah Kami dirikan sampai saat ini belum mampu menggapai harapan – harapannya. Ini semua terjadi karena Kami telah putus komunikasi meski tidak semuanya, lagi – lagi Damay berjuang memotivasi teman – teman FOSJ. Tapi apadaya, Damay yang seorang diri belum mampu menyatukan Kami semua kembali seperti dahulu.

Andai saja Sang Motivation menyemangati Kami lagi, kemungkinan Forum ini berhasil menggapai citanya pasti ada. Sang Motivation itu adalah Pembina Kami sendiri, Bapak Dedi Dwitagama. Beliau lah pemotivasi Kami dahulu, dengan segala kewibawaannya beliau menyemangati Kami agar tetap yakin bahwa semua hal akan berhasil dengan kerjasama dan saling mengerti satu sama lain. Tapi saat ini pemotivasi Kami belum memberikan Kami sebuah motivasi lagi, mungkin karena beliau memang sedang sibuk dan mempunyai kepentingan lain karena Kami tahu beliau adalah orang yang takkan melupakan orang - orang yang membutuhkannya.

Kami tetap mengharapkan semua motivasi itu, karena saya tahu teman – teman saat ini sedang membutuhkan motivasi dan juga bimbingan untuk menjadi orang yang hebat. Tapi Kami sangat yakin suatu saat cita- cita dan harapan yang Kami miliki akan terwujud meski dalam waktu yang amat lama dan membutuhkan banyak pegorbanan.
Seperti sebuah kata mutiara “belakang pisau pun akan tajam jika terus diasah”, dan yang terpenting yaitu “ Allah menilai seseorang bukan dari berhasil atau tidaknya orang itu dalam menggapai citanya , tetapi Allah menilai dari seberapa besar kesungguhan dan pengorbanan yang telah dilakukan orang itu untuk mendapatkan sebuah keberhasilan cita - citanya “.


NB : Tulisan ini saya buat untuk teman – teman FOSJ, maaf bila dalam penulisan artikel ini bayak terdapat kesalahan karena saya menulis berdasarkan pengamatan saya selama di FOSJ meskipun saya tidak terlalu aktif tapi saya sedikit banyak tahu sifat – sifat teman FOSJ. Yang benar datangnya dari Allah, salah dan khilaf ada pada saya. Ana uhibukallah teman.Jazakallah

Ancol Banjir, Manasik gak Jadi. Ngapain Dibikin Pusing…!  

Diposting oleh wawan



Hujan sudah Hampir satu Minggu Mengguyur Jakarta, Ancol yang termasuk salah satu tempat wisata yang menarik ini juga ikut banjir gara- gara hujan terus turun.

Di lain tempat di SMK N17 panitia Manasik sedang menentukan tempat untuk refreshing seusai manasik haji, diskusi pun terjadi pilihan demi pilihan timbul dan akhirnya Ancol-lah tempat yang dituju setelah Manasik. Dengan begitu sekarang tugas sie. Korlap untuk mensurvey tempat tujuan untuk mengetahui keadaan tempat itu.

Sabtu,17 Januari 2009 , Komar, Uje, Bowo dan Wawan berkumpul di sekolah jam9.30 . Mereka berencana untuk survey tempat di Ancol. Mereka pun berangkat dan sampai disana jam12.10. Selama di perjalanan banyak kejadian yang terjadi, mulai dari hampir di razia polisi, nabrak mikrolet, sampai muter – muter di daerah Kota gara- gara gak tahu jalan.

Sesampainya di Ancol mereka shalat terlebih dahulu, setelah itu mereka pun mencari tempat yang cocok untuk kegiatan yang akan dilaksanakan. Lebih dari 1 jam mereka berputar,mulai dari ujung sampai ke ujung yang lain tetap saja mereka belum menemukan tempat yang pas. Karena sudah tidak ada tempat lagi yang pas mereka memutuskan untuk berhenti survey, melihat keadaan ini mereka tidak ambil pusing. Dengan semangat dan rasa lelah yang ada mereka memutuyskan untuk bermain pasir yang ada, “kita bikin masjid aja yukk, yang kayak dibilang pak. Cas”,kata komar.

Itulah yang terjadi, mereka bersenang – senang untuk menghilangkan rasa capek, pusing, dan lapar yang ada. Dari kejadian ini membuktikan bahwa selalu ada hikmah dibalik masalah.

Ancol gak Jadi , masih ada Taman Mini
Daripada kita bikin dosa lagi, mending kita ibadah dengan Manasik Haji.

KESEMPATAN YANG TELAH SIRNA, LALU APA HARUS DILAKUKAN ?  

Diposting oleh wawan



Inilah suasana yang terlihat ketika lomba cipta tandu darurat di SMA 84, semangat yang besar mereka perlihatkan untuk mengikuti perlombaan terakhir mereka di SMA 84.
Mereka adalah siswa SMK N 17 Jakarta, selama 2 minggu mereka telah menyiapkan diri untuk mengikuti perlombaan terakhir mereka.Karena untuk tahun depan mereka sudah lulus(amin), jadi inilah kesempatan mereka satu- satunya. Hampir setiap hari mereka berlatih bersama, mulai pukul 3- 5 sore.

Hari yang dinanti telah datang, perasaan cemas dan tegang timbul secara tiba- tiba pada diri mereka. Mereka pun bertanding dengan sekuat kemampuan yang ada, sampai- sampai Wawan mendapat luka di tangannya karena terkena bambu.

Pengumuman akhirnya dibacakan, mereka semua sedih dan kesal karna di kesempatan terakhir mereka, mereka belum berhasil. “Tapi apa mau dikata, mungkin inilah yang terbaik yang harus terjadi untuk kami”,kata Wawan.

Sesalku atas Dosaku  

Diposting oleh wawan

Keindahanmu tak seindah diriNya
Kebaikanmu tak sebaik diriNya
Perlindunganmu tak seaman lindunganNya

Allah
Maafkan diriku yang melupakanmu
Mengecewakanmu, dan melalaikan tugasku
Sebagai hambamu

Allah
Malu, takut, serta sesalku
Dapatkah mengganti seluruh dosa ini
Dosa yang aku tak dapat menghitungnya

Ya Allah ampuni diriku
Ampunilah aku
Karna Engkaulah sebaik
Pemberi maaf

KEBERHASILAN Yang Tertunda Bagi Tim Bela Negara DKI Jakarta  

Diposting oleh wawan








Gelar Prestasi dan Bela Negara II(GPBN II) yang diadakan di Bandung pada Oktober 2008 tahun lalu merupakan sebuah kekecewaan tersendiri bagi Tim Bela Negara DKI, pasalnya dari sepuluh mata lomba yang diikuti Dki ada dua mata lomba yang gagal meraih juara,dan salah satunya adalah tim Bela Negara.

Tim Bela Negara yang terdiri dari 5 orang peserta dan 1 orang cadangan sekaligus merangkap menjadi manager tim DKI ini merupakan orang – orang yang terpilih setelah penyeleksian dari berbagai sekolah SMK di Jakarta. Kelima peserta dan manager itu yaitu :
1. Rendy Yanuar (SMK N 22) peserta
2. Riflan Akbar (SMK N 8 ) peserta
3. Lintang Harnum (SMK N 22) peserta
4. Rahma P. Ningrum (SMK N 12) peserta
5. Sri Damayanti (SMK N 3 ) peserta
6. Setiawan (SMK N 17) manager

Kami melakukan latihan bersama ± selama 1 bulan, selama itu kami saling membantu untuk mempersiapkan diri supaya di Bandung nanti kami semua sudah siap.Hari yang ditunggu pun tiba,akhirnya kami semua berangkat ke Bandung. Selama 8 hari kami bertanding, tapi apadaya keberuntungan belum memihak kami. Kami harus puas dengan peringkat 7 dari peserta se-Indonesia, tapi meski kami kalah secara umum kami memrasa menang. Karena hanya dalam 1 bulan kami mendapatkan hasil sebaik ini, kalau kami kalah itu bias dibilang wajar karna propinsi – propinsi lain telah menyiapkan lebih dari kami.
Bahkan ada propinsi yang telah menyiapkan diri selama 6 bulan, tapi sayangnya mereka pun juga kalah. Juara GPBN II adalah propinsi Yogyakarta, Kami semua tidak merasa sedih karena kalah, sebab memang Yogya adalah peserta yang hebat dan telah menyiapkan diri jauh – jauh hari.
Dengan kekalahan ini kami mendapatkan banyak hikmah, diantaranya bahwa apabila ingan menggapai suatu hal harus dilakukan dengan sungguh – sungguh dan memerlukan banyak persiapan yang baik. Kami cukup bangga dengan hasil kami raih saat ini, karena mungkin inilah yang terbaik untuk kami. Kami pun tidak menyesal dengan semua ini karena kami telah melakukan semua ini dengan sungguh – sungguh dan dengan banyak pengorbanan,sebab kami tahu Allah swt. Tidak pernah me,lihat hasil yang ada, melainkan dari niat dan kesungguhan kami untuk mencapai yang terbaik.
“PEMENANG SEJATI ADALAH MEREKA YANG BERLAPANG DADA DENGAN KEKALAHANNYA DAN BERUSAHA MEMPERBAIKINYA DI LAIN WAKTU SERTA MAU MENGAKUI KEMENANGAN ORANG LAIN”.

Jadi pesan untuk semua pembaca, jangan pernah merasa kekalahan adalah segalanya. Karena tidak semua kekalahan itu buruk, pasti selalu ada hikmah yang dapat kita ambil dari setiap kejadian.Dan ingatlah satu hal bahwa rencana sebaik apapun yang kita rancang pasti jauh lebih baik rencana Allah swt. kepada kita umat- Nya.So, jangan pernah kecewa dengan kegagalan yang kita hadapi karena Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita semua.