Perasaan sedih, kecewa, marah, sakit hati, atau putus asa adalah suatu perasaan yang tidak bisa kita pungkiri bahwa semua itu pernah kita rasakan. Atau mungkin kita malah merasakan perasaan tersebut saat ini…..?
Saudaraku semua sesungguhnya semua perasaan itu adalah sebuah bukti bahwa kita tidak memiliki rasa percaya diri, karena orang seperti itu beranggapan kalau semua peristiwa/kejadian itu adalah ulahnya. Mereka lupa bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah atas izin dan kehendak Allah swt, dan semua itu telah ditentukan Allah kejadiannya. Ingatlah Firman Allah ini :
“ Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) yang menimpa dirimu melainkan semuanya telah tertulis (ditetapkan) dalam kitab ( Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya.” (QS. 57:22)
Juga sabda Nabi SAW : “Sesungguhnya Allah telah menetapkan takdir setiap kejadian pada seluruh makhluk- Nya 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.”
(HR. Bukhori - Muslim)
Orang-orang seperti itu menganggap bahwa apa yang terjadi itu karena ulahnya atau orang lain. Dan dengan begitu apabila ia mendapatkan keberhasilan mereka akan senang dan gembira, dan sebaliknya apabila kegagalan yang ia dapatkan ia akan sedih.Semua itu terjadi karena pengethuanmereka yang kurang tentang agama,terutama pengetahuan tentang takdir Allah. Sebaimana firman Allah : “Mereka tidak mengikuti (apapun) kecuali (hanya) prasangka belak dan mereka hanyalah menduga-duga.”(QS.10:66)
Dari beberapa firman Allah tersebut kita mengetahui bahwa kita dan oranglain tidak bisa membuat kejadian, tetapi semua kejadian terjadi atas kehendak Allah. Adapun tugas kita ialah berusaha (beramal shaleh) sekuat kemampuan kita. Untuk maslah hasilnya semua kembali kepada Allah. Kalau memang itu yang terbaik untuk kita Allah pasti akan memberikan kemudahan untuk kita dalam mencapai harapan-harapan kita, Karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita.
Tapi meskipun kita melakukan semua itu sesuai kemampuan kita, kita harus ingat bahwa semua yang kita lakukan haruslah dengan niat yang ikhlas untuk mengharap Ridho Allah semata. Karena Allah menilai kita dari niat kita.Orang yang beriman akan sibuk berusaha dan beramal demi membuktikan ketaatan dirinya kepada Allah swt semata, dan berharap memperoleh ridho, ampunan, rahmat dan surga-Nya, bukan mengharap sesuatu yang bersifat dunia seperti, mengharap pujian orang lain, penghargaan atau sesuatu kesenangan yang hanya bersifat sementara. Jadi hasil apapun yang didapat ia akan menerimanya dengan ikhlas, karena ia yakin apa yang terjadi telah ditetapkan Allah. Jika hasilnya tidak sesuai harapan maka ia akan bersabar, sedangkan bila hasilnya sesuai ia akan bersyukur
Sebagaimana firman Allah: “Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia. Kecuali agar mereka hanya beribadah kepada-Ku”.(QS. 51:56)
Rasulullah SAW bersabda :”Aku kagum dengan semua perkara yang menimpa seornag mukmin, karena semuanya serba baik. Dan hal ini tidak akan terjadi kecuali hanya pada mukmin. Jika ia memperoleh kebaikan ia akan bersyukur, ini adalah kebaikan baginya. Dan jika ia memperoleh keburukan ia akan bersabar, dan ini adalah kebaikan baginya.”(HR. Muslim)
Saudaraku ingatlah ini “orang yang beriman bukanlah orang yang sibuk memperbaiki kesholehan orang lain dan bukan pula sibuk menikmati kesholehan orang lain. Orang beriman adalah orang yang sibuk mensholehkan dirinya sendiri dan bahagia menikmati kesholehan dirinya sendiri.Tapi jangan sampai pula kita diam saja saat melihat saudara kita sedang berbuat buruk(dosa), kita wajib mengingatkannya. Apa iya Anda ingin di surga seorang diri tanpa ada yang menemani kita disana”.
Sabda Nabi SAW : “Orang beriman adalah orang yang berbahagia dengan kebaikkannya(amal sholeh) sendiri dan bersedih dengan keburukan(amal sholeh) sendiri”.(HR. Al Hakim).
Untuk itu saudaraku lakukanlah sesuatu dengan ikhlas, ikhlas hanya untuk mengharap ridho Allah semata. Bukan untuk mengharapkan sesuatu yang belum pasti janjinya. Karena itu mulai hari ini mari kita perbaiki niat kita, kita niatkan semua yang kita lakukan semata- mata untuk menggapai ridho Allah SWT.
Ada sebuah doa dari artikel yang dibuat oleh seorang ustadz bernama Teguh Wibowo, S.Pd.I. :”Yaa Allah terima kasih. Karena Engkau yelah membimbing dan menolong aku hingga bisa menunaikan perintah-Mu dengan baik, ini semua tentu karena hidayah dan pertolongan-Mu. Yaa Allah, bahagiakanlah diriku dengan amal sholehku sendiri, bahagiakanlah aku denagn iman dan keyakinan bahwa Engkau telah menyediakan pahala dan ampunan karena amal sholehku ini. Adapun orang lain bagiku hanyalah perantara bagiku untuk beribadah kepada-Mu, Adapun dia(mereka), maka kuserahkan urusannya kepada-Mu, karena hanya Engkaulah yang bisa merubah dan menghidayahinya. Hidayahi dan ampunilah dia ya Allah. Dan tambahkanlah aku kesabaran dan keikhlasan. Jadikanlah aku orang yang pandai bersyukur dan pandai bersabar, dan jadikanlah aku sebagai hamba-Mu (yang sholeh)bukan sebagai hamba nafsuku.”
This entry was posted
on Rabu, Juni 03, 2009
and is filed under
Sedih
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 komentar